Pemadaman listrik Jakarta

Beberapa hari terkahir fenomena pemadaman listrik di Jakarta menjadi perbincangan hangat di kalangan masyarakat, elit politik dan bahkan sampe president turun tangan sendiri untuk menemui Direktur utama PLN membahas pemadaman yang terjadi di Jakarta.

Dalam Ilmu ketenagalistrikan pemadaman listrik ataupun diistilahkan dengan kata BLACKOUT adalah sebuah femonema  pemadalan listrik yang terjadi akibat hulangnya seluruh sunber tenaga dalam sebuah sistem ketenaga listrikan, dalam hal ini ada beberapa factor yang menagkibatkan hal tersebut terjadi:

Pembangkit/Transmisi.

Pembangkit adalah Pembangkitan tenaga listrik yang banyak dilakukan dengan cara memutar generator sinkron sehingga didapatkan tenaga listrik arus bolakbalik tiga fasa. Tenaga mekanik yang dipakai memutar generator listrik didapat dari mesin penggerak generator listrik atau biasa disebut penggerak mula (primover). Mesin penggerak generator listrik yang banyak digunakan adalah mesin diesel, turbin uap, turbin air, dan turbin gas. Dari segi ekonomi teknik, komponen biaya penyediaan tenaga listrik terbesar adalah biaya pembangkitan, khususnya biaya bahan bakar. Oleh sebab itu, berbagai teknik untuk menekan biaya bahan bakar terus berkembang, baik dari segi unit pembangkit secara individu maupun dari segi operasi sistem tenaga listrik secara terpadu.

Proses pembangkitan tenaga listrik adalah proses konversi tenaga primer (bahan bakar atau potensi tenaga air) menjadi tenaga mekanik sebagai penggerak generator listrik dan selanjutnya generator listrik menghasilkan tenaga listrik.

Jika dilihat dari sumber ataupun pasokan tenaga listrik di daerah jawa dan bali, khusus di di Jakarat PT PLN (Persero) mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Jawa 2 Unit 2 berkapasitas 300 Mega Watt (MW), di Tanjung Priok, Jakarta.Proyek tersebut merupakan bagian dari program kelistrikan 35 ribu MW. Direktur Bisnis Regional PLN Jawa Bagian Barat, total kapasitas proyek PLTGU Jawa 2 800 Megawatt (MW), terdiri dari Gas Turbine 2x300 MW dan Steam Turbine 1x200MW. Pengoperasian pembangkit tersebut dilakuan secara bertahap, untuk tahap awal beroperasi pada 4 Juni 2018 dengan kapasitas 300 MW dan pada Rabu 1 Agustus 2018 sebesar 300 MW.

Untuk pembangunan pusat tenaga listrik, mempertimbangkan kebutuhan (demand) beban rata-rata harian, yaitu mempertimbangkan besar daya yang dibangkitkan pada hari tersebut. Gambar I.2 menunjukkan Diagram contoh beban listrik harian. Beban rata-rata harian adalah luas diagram beban harian dibagi 24 jam dan faktor beban adalah perbandingan antara beban rata-rata dan beban maksimum selama periode tersebut

Beban pusat listrik selalu berubah pada setiap saat dan tenaga listrik yang digunakan juga dipengaruhi oleh cuaca, musim hujan atau musim panas (summer) atau kemarau, dan hari kerja di industri atau perusahaan. Beban pusat listrik alam rentang 1 (satu) tahun merupakan jumlah beban rata-rata harian dikalikan 365 hari.







Untuk mencapai ongkos tiap kiloWatt jam serendah-rendahnya, haruslah diusahakan:

a) Faktor beban sebesar-besarnya, artinya diagram beban aliran sedatar mungkin.

b) Lama pemakaian sebesar - besarnya, artinya beban selama tahun-tahun itu harus sedikit mungkin berubahnya.



Energi listrik diproduksi di Stasiun pembangkit tenaga listrik dan diangkut melalui jalur transmisi tegangan tinggi untuk titik pemanfaatan. Kecenderungan menggunakan tegangan yang lebih tinggi didorong oleh peningkatan kapasitas garis sementara mengurangi kerugian baris per unit daya yang ditransmisikan. Pengurangan kerugian adalah signifikan dan merupakan aspek penting dari konservasi energi. Penggunaan lahan yang lebih baik adalah manfaat dari kapasitas transmisi yang lebih besar. Jalur transmisi listrik dimodelkan menggunakan seri perlawanan, seri induktansi, shunt (sejajar dengan tanah) kapasitansi, dan shunt konduktansi. Perlawanan garis dan Reaktansi induktif adalah penting. Untuk beberapa studi adalah mungkin untuk menghilangkan kapasitansi shunt dan konduktansi dan dengan demikian menyederhanakan sirkuit setara jauh.

Distribusi.

Distribusi tenaga listrik adalah bagian dari infrastruktur pengiriman daya yang mengambil listrik dari yang sangat meshed, sirkuit transmisi tegangan tinggi dan memberikan kepada pelanggan. Jalur distribusi utama adalah sirkuit "tegangan menengah", yang biasanya dianggap sebagai 600 V hingga 35 kV. Pada Substation distribusi, transformator Substation mengambil tegangan tingkat transmisi yang masuk (35 ke 230 kV) dan langkah itu ke beberapa sirkuit utama distribusi, yang kipas keluar dapat diketahui dari setiap sub distribusi. Dekat dengan setiap pengguna akhir, transformator distribusi mengambil tegangan distribusi utama dan langkah ke bawah ke sirkuit sekunder tegangan rendah (umumnya 120/240 V; lain tegangan pemanfaatan yang juga digunakan ). Dari transformator distribusi, sirkuit distribusi sekunder menyambung ke pengguna akhir di mana sambungan dibuat dalam bentuk pelayanan ke konsumen.

Gangguan yang terjadi pada distribusi dapat diakibatkan oleh factor internal dan factor eksternal.

Faktor Eksternal, antara lain :

1.       Petir

2.       Pepohonan

3.       Pekerjaan/sumber lain

4.       Binatang

5.       Penggalian

Faktor Internal :

·         Dapat diakibatkan oleh kondisi komponen dan peralatan yang terpasang di jaringan, baik karena usia maupun karena kesalahan pemasangan (human error).



Dari keseluruhan beberapa pembahasan singkat diatas hal yang diperkatikan dari dampak BLACKOUT yang terjadi di Jakarta adalah Market Operation.



Market operation dalam sistem tenaga listrik terbagi dari beberapa sub sistem yakni (forecasting, scheduling, dan risk management).



Perlu diketahui bahwa ada dua objek yang harus diperhatikan dalam hal membangun sebuah pemasaran dalam hal kelistrikan yakni memastikan operasi yang aman dan memfasilitasi operasi yang ekonomis. Dalam lingkungan yang direstrukturisasi, keamanan dapat difasilitasi dengan memanfaatkan berbagai layanan yang tersedia untuk pasar. Ekonomis operasi dari pasar listrik akan mengurangi biaya pemanfaatan listrik. Ini adalah motif utama untuk restrukturisasi, dan cara untuk meningkatkan keamanan sistem listrik melalui perekonomian. Untuk melakukan ini, strategi yang tepat harus dirancang di pasar berdasarkan persyaratan sistem daya. Misalnya instrument keuangan (CFDF) contract for difference, dan Transmisiion Congestion Contracts (TCCs), Coorporate Transmission contracts (FTRs), dalam pemasaran ketenaga listrikan hal yang hasrus diperhatikan pula adalah Bentuk dari pemasaran energy listrik itu sendiri, seperti : Energy market, Ancillary service, dan transmisiion market.



Energy Market adalah tempat perdagangan yang kompetitif listrik terjadi. Pasar energi adalah mekanisme terpusat yang memfasilitasi perdagangan energi antara pembeli dan penjual. Harga pasar energi adalah indikator harga yang handal, tidak hanya untuk pelaku pasar tetapi juga untuk pasar keuangan lainnya dan konsumen listrik juga. Pasar energi memiliki fungsi Kliring dan penyelesaian yang netral dan independen.



Ancillary Service market adalah Layanan pendukung diperlukan agar sistem daya beroperasi dengan andal. Dalam industri yang diatur, Layanan tambahan dibundel dengan energi. Dalam industri yang direstrukturisasi, Layanan tambahan yang diamanatkan untuk tidak dibundel dari energi. Layanan pendukung diperoleh melalui persaingan pasar.sebagai contoh Di Amerika Serikat, pasar layanan tambahan yang kompetitif dioperasikan di California, New York, dan New England.

 Secara umum, tawaran layanan tambahan yang diajukan oleh peserta pasar terdiri dari dua bagian: tawaran kapasitas dan tawaran energi. Biasanya, tawaran layanan tambahan dikosongkan dalam hal kapasitas Bid. Tawaran energi mewakili kesediaan para peserta untuk dibayar jika energi tersebut sebenarnya dikirimkan.



Transmission Market Adalah jaringan transmisi adalah tempat persaingan terjadi di antara pemasok dalam memenuhi tuntutan perusahaan besar dan distribusi pengguna. Komoditas yang diperdagangkan di pasar transmisi adalah hak transmisi. Ini mungkin hak untuk mentransfer daya, hak untuk menyuntikkan kekuasaan ke dalam jaringan, atau hak untuk mengekstrak daya dari jaringan. Pemegang hak transmisi dapat baik secara fisik melaksanakan hak dengan mentransfer daya atau dikompensasi secara finansial untuk mentransfer hak untuk menggunakan jaringan transmisi kepada orang lain. Pentingnya transmisi hak sebagian besar diamati ketika kemacetan terjadi di pasar transmisi. Dalam memegang hak transmisi tertentu, peserta dapat melindungi biaya kemacetan melalui kredit macet.



Sehingga Market Power dapat didefinisikan sebagai kemampuan yang dimiliki oleh Penjual, atau sekelompok Penjual, untuk mendorong harga spot di atas tingkat kompetitif, mengontrol output Total, atau mengecualikan pesaing dari pasar yang relevan untuk jangka waktu yang signifikan. Sebuah kekuatan pasar dapat menghambat persaingan dalam produksi listrik, kualitas layanan, dan inovasi teknologi. Hasil bersih dari adanya kekuatan pasar adalah pengalihan kekayaan dari pembeli ke Penjual melalui alokasi sumber daya yang keliru. 

Dalam hal diatas tidak hanya konsumen yang merasa dirugikan tetapi juga PLN sebagai operator kelistrikan di di Indonesia mangalami kerugian yang mencapai puluhan milyar rupiah.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages