ANDAI DIA TAHU...

sebuah ungkapan yang sangat sederhana namun mengandung banyak makna, banyak hal yang tersirat dalam kalimat ANDAI DIA TAHU, pernyataan ini sering berada dalam benak setiap manusia,

Allah Subhana wata'ala berfirman:
"(Demikianlah keadaan orang-orang kafir itu), hingga apabila datang kematian kepada seseorang dari mereka, dia berkata: "Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan. Sekali-kali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada dinding sampal hari mereka dibangkitkan. (Qs. Al Mu'minuun : 99-100)

manusia diciptakan di dunia tidak lain dan tidak bukan hanya untuk semata-mata beribadah kepada Allah, lantas bagaiman masih banyak manusia yag masih enggan untuk melaksakan ibadah kepada Allah Subhana wataa'ala, padahal telah muncul tanda-tanda kebesaran Allah Subhana wata'ala sebagai wujud kebesaran dan keagunganNya.

seperti ayat yang telah dijelaskan diatas bahwasanya manusia akan meresa menyesesal sesaat keriak mereka sudah tidak berada di dunia, dalam ayat dijelaskan bahwa  Ya Tuhanku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal yang saleh terhadap yang telah aku tinggalkan.

dalam konteks diatas secara harfia manusia akan meminta kembali untuk dihidupkan kembali ke dunia utnuk mealkukan amal kebiakan, namun hal tersebut tidak akan terjadi sebab Allah subhana wata'ala telah memberukan peringatan kepada seluruh manusia yang ada dimuka bumi, baik melaui ayat-ayat yang terdapat dalam Al-qur'an maupun dalam setiap hadist-hadist dari Rasullullah Sallalahu alaihi wassalam.

dalam sebuah kisah oleh sahabat Rasululluah Shallallahu `alaihi Wa Sallam,
salah seorang sahabat beliau yang bernama Sya'ban RA, salah seorang yang kurang menonjo dengan sahabat-sahabat yang lainnya.

seorang sahabat yang mempunyai kebiasaab unik sessat setelah ingin melakukan ittikaf di masjid beliau mengambil tempat yang paling pojok hal ini beliau lakukan bukan lantaran ingin melakukan sandaran di tembok masjid melainkan untuk tidak mengganggu dan juga tidak mau terganggu dengan jamaah yang lain. bebiassan yang dilakuakn beliau merupakan hal yang sudah diketahui oleh para sahabat-sahabat yang lai termasuk Raslullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam. tidak hanya pada saat ittikaf tetapi juga dalam sholat berjamaah.
pada suatu ketika sholat subuh berjamaah di masjid Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam tidak mendapat sya'ban RA ditempat yang biasa tempati. sesaat pada saat itu Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam bertanya kepada sahabat yang lain. kemana perginya Sya'ban, namun sahabat yang lain tidak menjawab, lala Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam kembali bertanya, adakah yang mengetahui dimana rumah Sya'ban, namun kali ini salah satu sahabat mencungkan tangan dan mengetahui persis dimana rumah Sya'ban
Rasulullah yang khawatir dengan keadaan Sya'ban meminta untuk mengantarkan Rasullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam kerumah sya'ban. setelah melakukan perjalan yang cukup jauh akhirnya Rasullullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam dengan sahabat yang lainnya sampai dirumah yang mereka tuju.pada saat sampai di depan rumah beliau Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam pun memberikan salam, keluarlah seorang wanita dengan menjawab salam tersebut.

Rasullullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam bertanyak: apakah ini benar rumah Sya'ban
sang wanita: benar saya istrinya'
Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam: bisahkan saya bertemu dengan Sya'ban yang tidak hadir pada sholat subuh tadi.
sang wanita: (dengan berlinang air mata) sang istri pun menjawab "beliau tealh meninggal tadi pagi"

innalillahi wa inna ilahi roji'un ternyata penyebab Sya'ban tidak datang sholat subuh kemasjid adalah malikat mau telah mencabut nyawanya.
 beberapa saat kemudian sang istri bertanya kepada Rasullullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam
 Yaa Kekasih Allah, sesaat sebelum malaikat maut mencavut nyawanya beliau berteriak tiga kali dengan setiap teriakan tersebut disertai dengan tiga kalimat,

apa saja kalimat yang dia ucapkan, Tanya Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam.
"mengapa tidak jauh"
"mengapa tidak baru"
:mengapa tidak semua"

pada ssat itu Rasulullah Shallallahu `alaihi Wa Sallam melantunkan ayat Al-qur'an yakni surah ayat 22 yang artinya:
"sesungguhnya kamu berada dalam keadaan lalai dari (hal) ini, maka kami siapkan padamu hijab (yang menutupi) mata mu, maka penglihatan mu pada hari itu amat tajam.

pada saat sya'ban  sakratul maut Allah subhana wata'ala memutar kembali perjalanan hidup sya'ban , tidak hanya itu semua ganjaran yang dari perbuatannay diperlihatkan oleh Allah subhana wata'ala.
dimana dari rekaman tersebut diperlihatkan perjalan sya'ban yang sring melaksakan sholat berjamaah di masjid.
perjalan yang beliau tempuh kurang lebih 3 jam bukanlah perjalan yang dekat dengan berjalan kaki, dalam tayangan itu pula sya'ban diperlihatkan pahala yang aia dapatkan ketika melakukan perjalan menuju masjid, dia melihat surga yang beliau dapat atas apa yang beliau lakukan.

lau beliau berucap "mengapa tidak lebih jauh"
timbul penyesalan dalam diri Sya'ban yang sangat menyesal kenapa rumahnya tidak lebih jauh dari masjid yang biasa beliau tempati untuk sholat berjamaah.
dalam suatu hari pada saat sya'ban ingin hendak pergi sholat berjamaah di musim dingin, saat beliau ingin keluar rumahnya berhembuslah angin yang disertai dengan cuaca yang sangat dingin, lalu belaiu kembali ke dalam rumahnya untuk mengambil baju lagi untuk melapisi bajunya agar tidak kedinginan, dan baju yang dpilih oleh beliau adalah baju yang terbaik untuk dipakai sholat .
pada saat ditengah jalan beliau berjumpa dengan seseorang yang kedinginan dalam kondisi yang sanagt mengenaskan, sya'ban merasa ibah lalu membuka baju yang paling luar lalu memakaikannya kepada orang tersebut dan membantunya untuk berjaln ke masjid, orang itupun terselamatkan dan mereka bersama-sama berjalan menuju masjid.
sya'ban pun melihat surga yang sebagai balasan karena telah memberikan dan memakaikan bajunya kepada orang tersebut.

"mengapa tidak yang baru"
timbul lagi penyesalan dalam diri sya'ba RA.
 mengapa bukan  baju yang terbaik yang beliau berikan kepada orang tersebut, jika baju buntut saja bisa menghantarkan pahala yang sangat besar bagimana jiak memeberikan baju yang bagus kepada orang tersebut.

Berikutnya Sya’ban RA melihat lagi suatu adegan saat dia hendak sarapan dengan roti yang dimakan dengan cara mencelupkan dulu ke segelas susu. Bagi yang pernah ke tanah suci sudah tentu mengetahui sebesar apa ukuran roti arab
Ketika baru saja hendak memulai sarapan, muncullah pengemis di depan pintu yang meminta diberikan sedikit roti karena sudah lebih 3 hari perutnya tidak diisi makanan. Melihat hal tersebut, Sya’ban RA merasa iba
Ia kemudian membagi dua roti itu sama besar, demikian pula segelas susu itu pun dibagi dua. Kemudian mereka makan bersama–sama roti itu yang sebelumnya dicelupkan susu, dengan porsi yang sama.
Allah Subhanahu wa Ta’ala kemudian memperlihatkan ganjaran dari perbuatan Sya’ban RA dengan surga yang indah.
Ketika melihat itu diapun berteriak lagi:
“Aduuuh, kenapa tidak semua.”
Sya’ban RA kembali menyesal. Seandainya dia memberikan semua roti itu kepada pengemis tersebut tentulah dia akan mendapat sorga yang lebih indah. Masyaallah.

dari sepenggal cerita diatas kita dapat menarik kesimpulan bahwa orang yang beriman kepada Allah Subhana wata'ala dan mendapatkan surga dari apa yang telah ia perbuat selama di dunia masih merasa sangat menyesal dengan amal yang beliau perbuat didunia sesaat setelah Allah subaha wata'ala memperlihatkan surga beserta isinya,  lalu bagiaman dengan seorang hamba yang tidak melaksanakan ibadah ataupun tunduk kepada Allah Subhana wata'ala..?

ANDAI DIA TAHU,..??


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages